Monday, April 25, 2005

No Longer Soulmate

buat teman yg dulu sempat punya 'kelebihan rasa' yg dulu sempat begitu 'klik merasa' di saat-saat yg nyaris sama tapi kemudian lambat-laun menjadi 'tanpa rasa'


kita tak lagi BERTEMU di persimpangan
arahmu t a k l a g i melewatiku
meskipun aku pernah mencoba
menghampirimu
barangkali memang harus begitu
barangkali memang harus berlalu


poskrip:
selalu bertanya-bertanya sendiri dalam hati, apa yg bakal terucap bila suatu saat nanti....

Tuesday, March 22, 2005

Kepingan Kasih

beginilah yg terjadi kalau patah hati. pertama sama teman karib yg jelas-jelas menarik garis tegas antara sahabat dan pacar. beruntung aku tahu hal itu lebih awal daripada harus berlama-lama menyimpan rasa. karenanya, saat sempat mencium pipinya, memberi selamat atas pekerjaannya, aku beri makna lain di dalamnya.


biar kutatap kau terakhir kali
biar kuresapi tetes kasih terakhir ini
sebelum sirna di sudut hati yg tak pernah
tersentuh tangan kasihmu
biar kubasuh, kuusap lembut
kepingan kasih yg tersisa
biar tenang hatiku

Friday, March 18, 2005

Cukilan Puisi Bagus dari Mia

bukan mia yg menulis, mengarang atau menciptakan puisi ini. kebetulan saja dia membaca dan mencatat ulang di agendanya. mia juga tidak ingat siapa penulis aslinya, jadi sampai sekarang puisi bagus ini tetap tak bernama.


Kalau Aku Punya Lelaki


kalau aku punya lelaki, dia hendaknya bermata bagus
agar dapat kupelihara kebiasaan baru memandangnya
tanpa pernah merasa bosan

kalau aku punya lelaki, dia hendaknya berpikiran luas
agar dapat kujangkau impian memeluk cakrawala
tanpa merasa haus

kalau aku punya lelaki, dia hendaknya suka menapak
agar dapat kukayuh nusantara
berbimbingan dari ujung ke ujung

lelakiku, tak perlu menarikkan kursi bagiku,
sebab aku dikaruniai keindahan untuk melayaninya

lelakiku, tak perlu suka menarik bibir,
sebab aku yg akan tersenyum baginya

lelakiku, tak perlu membawakan mawar,
sebab pesonanya akan menaburkan keharuman yg lebih

lelakiku, tak perlu bersisian denganku selalu,
sebab angan tentangnya cukup untuk merajut mimpi.

Saturday, March 05, 2005

Terima kasih Tuhan, Kau ciptakan SDD!

mengenal puisi, mencoba mengerti maknanya bukan hal yg mudah buatku. mungkin karena pemahaman dan pola pikirku belum terolah dan terasah baik sehingga ketika membaca sebuah karya yg cukup kompleks pilihan katanya sering kali aku cuma termangu-mangu memandangnya.

sampai suatu saat,


ada puisi
yg menarik perhatianku.

....dalam diriku mengalir sungai panjang, darah namanya
....dalam diriku menggenang telaga darah, sukma namanya
....dalam diriku meriak gelombang sukma, hidup namanya
....dan karena hidup itu indah, aku menangis sepuas-puasnya

- dalam diri, hujan bulan juni, sapardi djoko damono -


begitu
sederhana, serta-merta ia membuatku
mengerti

terima kasih Tuhan,
Kau sudah menciptakannya untuk
mengajariku....